Koswara mengungkapkan bahwa Pemkot Bandung mengandalkan dua strategi utama untuk mengurangi pengangguran. Pertama, melalui pengembangan wirausaha baru. Disnaker menyediakan pelatihan serta pendampingan untuk masyarakat yang berminat berwirausaha, dan tidak hanya berhenti di pelatihan, tetapi juga memberikan dukungan berkelanjutan hingga usaha yang dijalankan mampu mandiri.
“Pembentukan wirausaha baru bukan sekadar pelatihan sesaat. Dukungan terus diberikan hingga usaha mereka stabil dan berkelanjutan, sehingga bisa menjadi sumber lapangan kerja baru,” jelasnya.
Strategi kedua adalah dengan memperluas lapangan kerja melalui pemberdayaan pengusaha lokal dan mendorong investasi baru, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Bandung dan membuka lebih banyak peluang kerja.
“Pertumbuhan ekonomi di Bandung menarik minat para pencari kerja karena menjanjikan lebih banyak lowongan melalui berkembangnya berbagai usaha di kota ini,” tambahnya.
Untuk mendukung pencapaian tersebut, Pemkot Bandung juga memperkuat iklim usaha yang ramah investasi guna menciptakan lebih banyak peluang ekonomi bagi warga Bandung dan pendatang.
Sebagai bagian dari langkah pengurangan TPT, Disnaker Kota Bandung menggelar dua kali job fair tahun ini, yaitu pada Juni dan November. Job fair terbaru pada 6-7 November 2024 di Graha Manggala Siliwangi menawarkan 2.433 lowongan kerja dari 46 perusahaan, dengan lebih dari 8.000 pencari kerja turut berpartisipasi.
Pemkot Bandung juga meluncurkan aplikasi New Bimma untuk mempermudah akses informasi bagi masyarakat terkait peluang kerja serta kompetensi yang dibutuhkan di pasar kerja saat ini.
Editor: Redaksi Zilenialnews
Sumber: Humas Bandung