Untuk edisi ke-15 ini, Goethe-Institut Indonesia menunjuk Wisma Jerman sebagai mitra lokal penyelenggara di Surabaya, bekerja sama dengan Institut Francais Indonesia Surabaya (IFI) dan sejumlah lembaga lainnya, termasuk Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur, Perpustakaan UK Petra Surabaya, Perpustakaan Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya, Pusat Studi Gender dan Anak UNTAG Surabaya, serta Trans Icon Mall Surabaya sebagai mitra tempat penyelenggaraan.
Pembukaan SFF 2024 di Surabaya berlangsung di Wisma Jerman pada Senin, (4/11/2024), dengan Cultural Program Assistant Wisma Jerman, Dhahana Adi Pungkas, yang menyambut siswa-siswi SMP Muhammadiyah II Taman Sidoarjo.
Dhahana menyampaikan bahwa festival kali ini menampilkan 15 film dari delapan negara, termasuk Jerman, Australia, Italia, dan Thailand, disertai eksperimen sains yang relevan setelah penayangan setiap film.
Baca juga: Mahasiswi ITB Berhasil Buat Film Pendek Clay Animation, Butuh Waktu Satu Semester untuk Selesai
"Tema tahun ini, 'Emisi Nol Bersih dan Ekonomi Sirkular,' diangkat untuk memperkenalkan konsep 3R: Reduce, Reuse, Recycle, serta pentingnya kesadaran lingkungan dalam kehidupan manusia. Kami berharap festival ini tidak hanya meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga terhadap masyarakat di sekitar kita," ungkap Dhahana.
Dhahana berharap festival ini dapat menginspirasi anak-anak untuk belajar sains dengan cara yang menyenangkan dan aplikatif. Film-film yang dipilih telah melalui seleksi dari pusat Goethe-Institut Indonesia untuk memastikan sesuai dengan rentang usia, dari anak TK hingga pelajar SMA.
"Target kami untuk festival kali ini adalah mencapai minimal 1.500 penonton hingga 14 November. Kami ingin menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap bumi, sekaligus menunjukkan bahwa sains adalah bidang yang menyenangkan dan bisa dipahami semua orang," tambahnya.
Sebagai informasi, Science Film Festival adalah perayaan komunikasi sains terbesar di Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, dan Timur Tengah. Festival ini didukung oleh kolaborasi antara Goethe-Institut dan mitra lokal, yang bersama-sama mempromosikan literasi sains dan kesadaran isu-isu ilmiah, teknologi, dan lingkungan. Sejak pertama kali digelar pada 2005 di Thailand, SFF telah berkembang menjadi acara sains dan film terbesar di dunia dengan pendekatan yang menghibur dan edukatif.
Editor: Redaksi Zilenialnews
Sumber: Diskominfo Jatim