Mesin Motah-6 mampu membakar 1 ton sampah per jam tanpa bahan bakar tambahan, dengan kapasitas hingga 8 ton per hari. Hasil pembakaran menyisakan hanya 10 kilogram abu per ton, yang kemudian diolah menjadi bata beton.
“Motah-6 adalah langkah penting dalam mengatasi masalah sampah di Kota Bandung. Meskipun bukan solusi akhir, mesin ini membantu mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke TPA,” ujar Koswara.
Uji coba menunjukkan bahwa abu dan asap dari dari Motah-6 memenuhi standar lingkungan, dengan suhu mencapai 800 hingga 1000 derajat Celsius. Mesin ini telah memenuhi standar nasional (SNI) dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
“Ini merupakan bagian dari strategi menyeluruh. Pengelolaan sampah di hilir harus didukung oleh pemilahan yang baik di hulu,” katanya.
Pemkot Bandung juga menjajaki kerja sama dengan Siam Cement Group (SCG) untuk mengolah hasil RDF menjadi bahan bakar bagi pabrik semen.
“Jika pemilahan di sumber berjalan dengan baik, residu sampah yang tersisa di hilir dapat dikurangi secara signifikan, sehingga volume sampah yang dikirim ke TPA Sari Mukti juga akan menurun,” jelasnya.
Pemkot Bandung berkomitmen untuk terus mencari solusi inovatif dalam pengelolaan sampah guna mewujudkan pengurangan sampah yang signifikan di seluruh wilayah Kota Bandung.
Baca juga: Layak Ditiru! RW 19 Antapani Tengah Sukses Kelola Sampah Mandiri, Tak Ada Sampah Organik Terbuang
Editor: Redaksi Zilenialnews
Sumber: Humas Bandung