Berlaku Mulai Hari Ini, Bandung Terapkan Kebijakan ‘Tidak Dipilah Tidak Diangkut’ untuk Kurangi Sampah


Zilenialnews.com, Bandung -
Sebanyak 22,5 persen dari seluruh RW di Kota Bandung telah berhasil mengelola sampah dengan baik, menyisakan hanya 30 persen residu. Ha ini menunjukkan efektivitas program kebijakan pengurangan sampah di hulu, menurut Koswara.

Koswara menjelaskan, jika 383 Kawasan Bebas Sampah (KBS) ini dijadikan model dan diikuti oleh 1.596 RW lainnya di Kota Bandung, maka dengan asumsi pengurangan sampah total sebesar 70 persen dari 1.800 ton per hari (perkiraan angkutan sampah Kota Bandung ke TPA), total sampah yang harus diangkut ke TPA hanya sekitar 540 ton.

Setelah peluncuran program, para Camat yang tergabung dalam Satgas Penanganan Sampah Kota Bandung langsung mengerahkan aparat kewilayahan untuk berjaga di TPS-TPS guna memastikan tagline "Tidak Dipilah Tidak Diangkut" berjalan dengan baik.

"Dengan semua yang kita lakukan, ini bisa menjadi sebuah langkah ke depan bagi Pemkot Bandung untuk merespon semua persoalan perkotaan," ujar Koswara.


Sementara itu, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bandung sekaligus Ketua Satgas Penanganan Sampah Kota Bandung, Dharmawan, menargetkan pengurangan sampah minimal 30 persen ke TPS dari masing-masing Kecamatan dan Kelurahan.

Ia menegaskan, hal ini harus tercapai dengan berbagai upaya, dengan kunci suksesnya adalah pemilahan sampah di rumah tinggal atau sumber, dan di setiap cluster. Jika optimal, setengah masalah sudah teratasi.

"Rencana kerja detail secara paralel terus disusun, tagline tidak dipilah tidak diangkut dimulai hari Senin pada 28 Oktober 2024. Ini bertepatan dengan momen peringatan Hari Sumpah Pemuda," ucapnya.


Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Senjaya, memastikan DPRD Kota Bandung mendukung langkah yang diambil Pemkot Bandung dalam upaya penanganan sampah.

Ia juga memberi masukan agar Pemkot Bandung memikirkan langkah strategis ke depan, sehingga upaya penanganan sampah tidak hanya berlangsung saat terjadi masa darurat.

"Di luar masalah-masalah yang sifatnya ke daruratan, kami rasa ke depan kita perlu memikirkan cara-cara yang lebih strategis. Jadi bukan hanya yang sifatnya membantu untuk meminimalisir, tapi yang benar-benar bisa menyelesaikan," tuturnya.



Editor: Redaksi Zilenialnews
Sumber: Humas Bandung

Terima kasih telah membaca di situs Zilenialnews.com. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال