Zilenialnews.com, Purwakarta - Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah IV yang merupakan perpanjangan tangan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, akhirnya angkat bicara mengenai dugaan pencabulan yang dilakukan oleh seorang oknum guru ASN di SMAN Bungursari. Guru tersebut, yang berinisial NC, diduga meremas-remas ‘lato-lato’ siswi perempuannya, yang menyebabkan dunia pendidikan tercoreng dan menjadi sorotan publik di Purwakarta.
Menanggapi kejadian tersebut, pihak KCD mengambil langkah cepat dan tegas dengan memproses guru kimia di SMAN Bungursari tersebut. Hal ini disampaikan oleh Kepala KCD Wilayah 4, Budi Hermawan, kepada pojoksatu.id saat dihubungi melalui telepon untuk menanyakan tindakan yang telah diambil oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
“Sudah proses dan berkasnya segera dinaikkan ke Disdik (Dinas Pendidikan) dan BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Namun demikian, nanti Kepes akan melakukan tindakan penting Kang,” kata Budi melalui telepon, Jum’at (06/09/2024).
Namun, lanjut Budi, keputusan finalnya masih menunggu hasil proses dari pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dari Polres Purwakarta.
“Tapi kita menunggu hasil pemeriksaan Kepolisian agar keputusannya lengkap supaya tidak ada kesalahan pemerintah provinsi mengambil keputusan,” tutup Budi, mengakhiri percakapan.
Diketahui, guru berinisial NC tersebut diduga melakukan perbuatan tidak bermoral terhadap siswinya yang sedang sakit di ruangan UKS sekolah SMAN Bungursari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pihak kepolisian dari Polres Purwakarta telah memproses kasus dugaan pencabulan ini. Pelaporan dilakukan oleh keluarga korban sehari setelah kejadian, dengan surat laporan kepolisian bernomor STPL/B/482/VIII/2024/SAT RESKRIM/Polres Purwakarta/Polda Jawa Barat, yang ditandatangani oleh orang tua korban dan Katim Piket Kanit V unit PPA, Yahya Nudin.
 |
| Sumber foto: lki channel & infopurwakarta |
Kejadian ini terjadi pada tanggal 19 Agustus dan dilaporkan sehari kemudian pada tanggal 20 Agustus oleh orang tua korban. (yr)
Editor: Redaksi Zilenialnews
Sumber: Pojok satu & Purwakarta Post