Zilenialnews.com, Cimahi - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menggelar kegiatan Penguatan Komunikasi dan Sinergitas Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) 2024 di Kampung Buyut Cipageran (Kabuci) Asih Putera, Jalan Kolonel Masruri, Kota Cimahi. Acara ini bertujuan untuk memperkuat sinergitas dan kesiapsiagaan bencana daerah.
Pusdalops-PB memiliki peran penting dalam koordinasi dan pengendalian operasi penanggulangan bencana, serta dalam penyelenggaraan sistem informasi dan komunikasi bencana. Oleh karena itu, Pusdalops-PB harus berpegang pada prinsip cepat dan tepat, akurat, koordinatif, kooperatif, transparan, dan akuntabel.
Penjabat Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, menekankan pentingnya komunikasi efektif dalam kesiapsiagaan bencana. Menurutnya, komunikasi yang baik diperlukan untuk memastikan semua pihak dapat berkoordinasi dengan efektif, menghindari duplikasi data dan usaha, serta memastikan setiap langkah yang diambil selaras dengan strategi keseluruhan.
Baca juga: Pengendalian Inflasi Berhasil, Kota Cimahi Terima Insentif Fiskal Rp61 Miliar dari Kemendagri
“Komunikasi yang efektif penting untuk mengurangi risiko bencana, salah satunya dengan mengurangi kerentanan atau meningkatkan kapasitas. Bagian ini tidak terpisahkan dari tahapan pra bencana, yang terbukti lebih besar dapat mengurangi risiko bencana,” ujarnya.
Wilayah yang memiliki potensi bencana menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Cimahi dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meminimalisir risiko bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
“Kita harus selalu siap siaga dan tidak boleh lalai. Kami terus mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat tentang ancaman yang ada di sekitar kita. Selain itu, kita juga harus lebih terlatih dalam meningkatkan kapasitas dan tetap berkomunikasi dalam satu kesatuan untuk mengurangi risiko bencana,” tambahnya.
Dicky berharap Pemkot Cimahi memiliki teknologi deteksi bencana untuk meminimalisir korban jiwa atau dampak bencana. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendapatkan teknologi tersebut.
“Saat ini kami sudah berkomunikasi dengan BNPB untuk mendapatkan teknologi yang mumpuni dalam meningkatkan komunikasi atau sebagai peringatan dini oleh sistem. Penting agar bisa melakukan tindakan yang responnya secepat mungkin bilamana terjadi bencana,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fitrhriandi Kurniawan, mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas personil Pusdalops-PB pada unsur perangkat daerah dan kewilayahan di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan kapasitas personil Pusdalops dari tingkat kota hingga kelurahan, dari berbagai unsur seperti Tagana, PMI, Kwartir Pramuka, dan lainnya. Hal ini dilakukan agar saat terjadi bencana, anggota Pusdalops lebih tanggap dan sigap. Selain itu, agar gap komunikasi bisa lebih pendek sehingga upaya mitigasi atau penanggulangan bencana dapat berjalan dengan lebih baik,” tuturnya.
Sebagai informasi, kegiatan yang berlangsung selama dua hari, mulai 7 hingga 8 Agustus 2024, ini melibatkan perangkat daerah terkait, unsur kewilayahan dari Kecamatan dan Kelurahan se-Kota Cimahi, Call Taker Call Center Cimahi Campernik, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cimahi, Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Cimahi, Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Cimahi, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Cimahi, Forum Pengurangan Risiko Bencana Kota Cimahi, serta Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kota Cimahi.
Editor: Yusril Resmahadi
Sumber: Humas Kota Cimahi