Zilenialnews.com, Karawang – Roadshow Bus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hadir di Kota Karawang dengan membawa pesan “Hajar Serangan Fajar” menarik antusias warga Karawang untuk menyaksikannya, mulai dari anak-anak hingga dewasa, pada Minggu, 25 Juni 2023 di Lapang Karangpawitan, Karawang.
Program “Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi” atau Roadshow Bus KPK dengan pesan “Hajar Serangan Fajar” adalah salah satu cara KPK meningkatkan awareness dan nilai integritas bagi seluruh lapisan masyarakat. Bus Antikorupsi sebagai ikon upaya pendidikan antikorupsi hadir sebagai bagian dari sosialisasi dan kampanye anti korupsi kepada masyarakat secara langsung dan sekaligus bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik dalam mencegah korupsi, utamanya menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Bupati Karawang―Cellica Nurrachadiana―mengapresiasi kedatangan Roadshow Bus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Karawang. Menurutnya, kegiatan ini dapat mengedukasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang dan warga Karawang mengenai pentingnya pencegahan korupsi dan menghindari politik uang.
"Tentunya ucapan terima kasih kepada KPK yang pada hari ini memberikan edukasi kepada kami semua tentang pentingnya kita melakukan pencegahan korupsi, baik di internal kami di pemerintah daerah maupun juga di lingkungan masyarakat," ujar Cellica.
Cellica menambahkan bahwa acara ini penting sekali karena kita semua diberikan pemahaman, edukasi, literasi, dan sosialiasi, agar kami bisa menjaga diri kami.
“Kami tetap diberikan idealisme dan menjaga integritas untuk mengabdi bagi negeri khususnya untuk Kabupaten Karawang," tambah Cellica.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK―Johanis Tanak―menjelaskan program jelajah negeri anti korupsi adalah salah satu cara KPK meningkatkan kepedulian dan nilai-nilai integritas bagi seluruh lapisan masyarakat. Khususnya dalam rangka menghindari perilaku korupsi dan gratifikasi.
"Roadshow bus anti korupsi tentunya menjadi ikon upaya pendidikan anti korupsi. Bus ini telah mengunjungi puluhan kota dan kabupaten di Pulau Jawa dan Sumatera, dan diproyeksikan akan mengunjungi seluruh pelosok tanah air," kata Johanis.
Johanis Tanak menyampaikan bahwa pihaknya hadir untuk mengingatkan kembali masyarakat agar menghindari pemberian maupun penerimaan serangan fajar. Menurutnya, tradisi seperti ini jika terus dibiarkan, ke depannya akan menghasilkan pemimpin yang hanya mementingkan kepentingan pribadi dan golongannya.
"Untuk menghindari hal tersebut, perlu memutus rantai serangan fajar dengan tidak menerima amplop atau sembako karena yang dirugikan adalah masyarakat sendiri selama 5 tahun ke depan, hanya karena janji-janji," ungkapnya.
Johanis Tanak menambahkan, jika ada calon-calon pejabat yang melakukan serangan fajar, segera laporkan kepada Kepolisian, Kejaksaan dan KPK. Jangan pilih yang bersangkutan karena ia tidak akan jadi pejabat, tetapi akan jadi penjahat. Seorang pejabat harus mempunyai integritas. Uang negara adalah uang rakyat, yang berasal dari rakyat dan hasilnya untuk rakyat, bukan untuk dimakan oleh oknum pejabat, karena rakyat membayar pajak untuk membangun negeri ini. Uangnya jangan dimakan dan jangan disalahgunakan.
“Uang rakyat kembalikan kepada rakyat yang berhak, demi pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Kalau uang-uang negara dan uang-uang rakyat dimakan mereka, maka laporkan KPK. Kita tuntut mereka, kita masukan mereka ke penjara,” tambahnya.
Menurut Tanak, calon pemimpin yang menggunakan politik uang akan bekerja untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya saja. Untuk itu, ia mengajak masyarakat, terutama masyarakat karawang untuk menolak serangan fajar tersebut.
"Melalui kegiatan ini, mari kita tingkatkan pemahaman anti korupsi yang dapat diimplementasikan dalam keseharian, termasuk bijak dalam memilih dan tidak menerima serangan fajar," imbuhnya.
Pekan depan, Roadshow Bus KPK akan mengunjungi warga Kota Bandung pada 02 Juli mendatang dan mengakhiri perjalanannya di Jawa. Selanjutnya, Roadshow Bus KPK akan menyusuri kota-kota di Sumatera, mulai Sumatera Barat hingga Nanggroe Aceh Darussalam.
Penulis: Yusril Resmahadi
Editor: Meila Siti Maulidiyah
Tags
Karawang