Keluarga Berduka: Anak Usia 5 Tahun Tewas di Kolam Renang Nimo Water Forest Purwakarta

Nimo Water Forest Purwakarta
 

Zilenialnews.com, Purwakarta - Nasib naas menimpa AF, seorang anak usia 5 tahun asal Pondok Aren, Tangerang Selatan, meninggal dunia diduga tewas akibat kecelakaan saat berenang di Nimo Water Forest, sebuah destinasi wisata di Desa/Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Menurut informasi yang diterima, AF dan keluarganya sedang piknik di kolam renang yang sedang viral tersebut, pada Minggu, 28 Juli 2024. Sayangnya, kolam renang baru tersebut menjadi tempat kejadian yang memilukan.

Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Muchammad Arwin Bachar, mengungkapkan bahwa AF berasal dari Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan. Saat itu, AF dan keluarganya sedang berlibur di Nimo Water Forest Purwakarta.

"Korban pertama kali diketahui tewas oleh sang ayah, ketika diketahui putrinya tersebut tidak dalam jangkauan," ujar Arwin kepada sejumlah awak media.

Baca juga: Peringati Hari Menggambar Nasional, DKKP Rumpun Seni Rupa Purwakarta Menyelenggarakan Pameran “Purwakarta Gembira Menggambar 2023”

Korban ditemukan mengambang di kolam pantai sekitar pukul 17.00 WIB di destinasi wisata tersebut.

Kronologi kejadian mencatat bahwa sekitar pukul 16.50 WIB, sang ayah bersama anaknya berencana untuk bertemu istri serta paman dan bibi yang berada di Nimo Bar. 

Namun, ketika tiba di Nimo Bar, sang ayah tidak melihat AF. Setelah pencarian, korban ditemukan mengambang di kolam pantai dekat bacaan “Nimo Water Forest.”

Sang ayah memberikan pertolongan pertama dengan menekan dada korban, tetapi sayangnya AF tidak merespons. Setelah itu, korban segera dilarikan ke RS Siloam Purwakarta, namun nyawa AF tidak dapat diselamatkan.

"Saat tiba di RS Siloam untuk tindakan medis, ternyata korban sudah dinyatakan meninggal dunia," ucapnya.

Baca juga: Setelah 11 Kali Gagal dan Memilih Gap Year, Hingga Akhirnya Berhasil Diterima FK UI – Menerawang Cerita Perjuangan Zahwa

Arwin mengatakan, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi. Jenazah korban langsung dibawa oleh pihak keluarga untuk segera dikebumikan. 

Sementara itu, pengelola wisata menyebutkan bahwa pihaknya sudah berupaya sebaik mungkin untuk menangani peristiwa tersebut.

"Kami langsung sigap untuk menangani korban. Mulai dari membawa korban ke rumah sakit hingga mengantarkan ke rumah duka," ujar pengelola.

"Hingga kini juga masih mendampingi pihak keluarga korban. Selain itu, mulai asuransi hingga membantu proses pemakaman," tambahnya.


Editor: Yusril Resmahadi
Sumber: Berbagai sumber

Terima kasih telah membaca di situs Zilenialnews.com. Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال